Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas artikel ilmiah dengan menyelenggarakan Workshop Penulisan Karya Ilmiah. Workshop kali ini mengangkat tema mengenai pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam dunia penulisan akademik pada Kamis (12/12) di Ruang Auditorium Lantai 5.
Dalam sambutannya, Dekan Sekolah Pascasarjana, Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D., menekankan pentingnya menetapkan batasan dan panduan mengenai penggunaan AI dalam dunia penulisan. “Seiring perkembangan teknologi kecerdasan buatan, sangat penting untuk mendefinisikan sejauh mana AI dapat digunakan dalam proses penulisan. Workshop ini tidak hanya membekali mahasiswa dengan wawasan tentang kepenulisan, tetapi juga menekankan pentingnya etika dan integritas dalam dunia akademik,” ujarnya.
Peserta dari workshop ini adalah mahasiswa program magister dan doktor di lingkungan SPs UGM. Prof. Dr. Ahmad Maryudi, S.Hut., M.For. sebagai narasumber membahas perkembangan mutakhir dan tantangan AI dalam penulisan ilmiah. Menurut Prof. Maryudi penggunaan AI dalam penulisan ilmiah memiliki beberapa risiko diantaranya generatif AI bersifat statistik tidak faktual, tidak memiliki standar praktik komunitas ilmiah global dalam mengaitkan ide, tidak menawarkan kerahasiaan, dan generatif AI dapat menggunakan kembali input/output data dari interaksi pengguna yang bisa berpotensi melanggar hak cipta.
Sementara itu Dr. tech. Khabib Mustofa, S.Si., M.Kom. menekankan bahwa AI ditempatkan sebagai alat bantu biasa yang masih perlu divalidasi hasil dan eksplorasi berdasarkan kemampuan manusia. “Pelaksanaan integritas akademik merupakan prioritas bagi pembelajar/ilmuwan/pendidik/pengajar, AI dapat disikapi secara positif dengan memberikan data yang sesuai agar model yang dihasilkan akurat”, jelas Dr. Khabib.
Workshop ini juga mengundang Dr. Irwan Endrayanto Aluicius, S.Si., M.Sc. dari Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) UGM yang menjelaskan mengenai kajian akademik pemanfaatan AI dalam pendidikan. Sejalan dengan Dr. Khabib, Dr. Irwan mengungkapkan bahwa AI bisa saja salah, AI bekerja dari data yang diinput. “Sebagai pengguna AI harus tetap mengedepankan critical thinking, semakin baik data yang diinput maka hasil dari AI juga akan semakin akurat”, tegas Dr. Irwan.
Penulis: Asti Rahmaningrum