Jogja, (7/12) Melihat perkembangan
industri halal di Indonesia yang semakin menunjukkan tren positif dan urgensi
upaya penguatan industri halal demi menjawab persaingan global maka Sekolah
Pascasarjana UGM bekerja
sama dengan Pusat Kajian Ekonomika dan Bisnis Syariah Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Gadjah Mada mengadakan 1st
 Annual Symposium on Islamic
Economy and Halal Industry. Acara ini diadakan pada hari Kamis (7/12) yang bertempat di
Auditorium Lantai 6 Pertamina Tower Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Gadjah Mada. Nusa Dewa Harsoyo, SHI. selaku ketua panitia menjelaskan “Acara
ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang halal life style dan mempercepat
perkembangan ekonomi islam”.
Acara yang dibuka Pkl. 08:30 itu menghadirkan Keynote Speaker yaitu Prof. Ir. Sukoso,
Msc, Ph.D selaku Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian
Agama. Selain itu hadir pula beberapa pemateri diantaranya Ir. Sumunar Jati
(Wakil Direktur III LPPOM MUI), Ahmad Akbar Susamto, Ph.D (Ekonom Core
Indonesia), Prof. Dr. Ir. Tridjoko Wisnu Murti, DEA (Pakar Industri Halal UGM)
dan Dr. Sitta Izza Rosdaniah (Direktur Keuangan & Administrasi PT JIEP).
Beberapa pemateri tersebut menjelaskan ekonomi islam
dan industri halal dari berbagai perspektif. Salah satu yang disampaikan oleh
Prof. Ir. Sukoso, Msc, Ph.D adalah mengenai pentingnya sertifikasi halal.
“Ketika ada industri halal maka pasti ada produk halal yang itu memerlukan good services termasuk standardisasi
produk halal” tambahnya. Prof. Sukoso lebih menjelaskan tentang Outlook Halal Industry Indonesia di
Tahun 2018.
Sementara beberapa pemateri lain menjelaskan
mengenai Jaminan Produk Halal (JPH) yang dikelola oleh LPPOM MUI, pentingnya industri
halal sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, peran IPTEK dan ilmuwan dalam
menentukan halal atau haram, dan pemateri terakhir yaitu Dr. Sitta Izza
Rosdaniah menjelaskan mengenai Halal Zone
di Indonesia. Dr. Sitta Izza
mengemukakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar sebagai Excellent Logistic Hub karena posisi
geografis Indonesia diantara lalu lintas perdagangan dunia.
Dr. Sitta Izza Rosdaniah mengajak kepada seluruh
mahasiswa dan peserta simposium “Saatnya Indonesia harus terkena Halal Fever (demam halal), buatlah
seperti layaknya demam korea”. Indonesia saat ini sudah tertinggal oleh negara
lain, padahal Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia. “Ayo
bergerak, kita jangan puas hanya menjadi konsumen saja namun bangsa Indonesia
juga harus menjadi produsen yang bersaing dalam industri halal dunia” tambah
beliau. Acara simposium ditutup Pkl. 17:30 dengan penyerahan kenang-kenangan
kepada pemateri.
1st  Annual Symposium on Islamic Economy and Halal
Industry terdiri dari beberapa rangkaian acara lain
seperti Call for Paper dan Workshop
Pengajaran & Pengkajian Industri Halal. Call
for Paper yang diikuti oleh puluhan
peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dilaksanakan pada hari yang
sama sedangkan workshop dilaksanakan pada keesokan harinya, Jumat (8/12) di
Sekip Hall University Club Universitas Gadjah Mada. (SPs/DF)