Sekolah Pascasarjana (SPs) UGM menyelenggarakan Kuliah Perdana Penyambutan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2024/2025 Genap dan 2025/2026 Gasal dengan tema “Transformasi Menuju Indonesia dengan Sumber Daya Manusia Unggul”. Acara ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M. Agr, yang menyampaikan pentingnya penguatan kualitas SDM sebagai kunci mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Acara yang dihadiri oleh kurang lebih 500 mahasiswa ini diselenggarakan selama dua hari, Senin dan Selasa 15 dan 16 September 2025 di Auditorium Lantai 5 Gedung SPs UGM, di hall depan Ruang Auditorium di 405 dan 407 Lantai 4 dan 307 Lantai 3 Gedung SPs.
Dalam paparannya, Prof. Djagal menekankan bahwa kondisi Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai tantangan. “Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia masih rendah dan tidak merata, tingkat pendidikan angkatan kerja rendah, daya saing bangsa lemah, pembinaan talenta belum optimal, serta kecerdasan SDM masih di bawah rata-rata.
Selain itu, menurut Prof. Djagal, terdapat sejumlah fakta yang mungkin bisa disebut sebagai fakta horor, terkait dengan SDM Indonesia, meliputi kelemahan dalam bidang intelijen, konten program, kelembagaan, metode penyampaian, infrastruktur, anggaran, regulasi, serta kerja sama. Jika aspek-aspek ini tidak segera diperkuat, maka sulit bagi Indonesia untuk melakukan lompatan menuju bangsa yang unggul.
Prof. Djagal juga menyampaikan perlunya memiliki SDM yang terdidik dan tercerahkah. “SDM yang terdidik namun tidak tercerahkan, itu bahaya, negara bisa bubar, negara bisa digadaikan. “ujarnya.
Sebagai solusi, ia mendorong adanya strategi transformasi SDM melalui penguatan di tujuh aspek penting, yakni intelijen, konten program, kelembagaan, metode penyampaian (method of delivery), infrastruktur, anggaran, regulasi, serta jejaring kerja sama. Upaya pemerintah bersama stakeholder terkait, menurutnya, harus diarahkan untuk memperkuat kelembagaan, regulasi, pendanaan, hingga infrastruktur agar program pembangunan SDM dapat berjalan secara sistematis.
Prof. Djagal juga menyampaikan visi mengenai kondisi ideal SDM Indonesia yang diharapkan di masa depan: IPM tinggi dan merata, tingkat pendidikan angkatan kerja yang meningkat, daya saing bangsa kuat, pembinaan talenta kokoh, serta kualitas kecerdasan SDM yang tinggi. “Jika hal ini tercapai, maka akan terwujud ketahanan nasional yang tangguh, sekaligus mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Kuliah perdana ini tidak hanya menjadi ajang penyambutan mahasiswa baru SPs UGM, tetapi juga momentum refleksi bersama mengenai pentingnya transformasi pendidikan dan penguatan sumber daya manusia. Dengan hadirnya para akademisi, mahasiswa, dan pemangku kepentingan, SPs UGM menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global sekaligus membangun bangsa.
Prof. Djagal yang pernah menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM periode 2017-2022 ini juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM dari tahun 2008 hingga 2012. Selain itu, dari tahun 2014 hingga 2017, juga menjabat sebagai Deputi Bidang Pengkajian Strategis di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI.
Kegiatan ini selaras dengan pelaksanaan SDGs Nomor 1, Tanpa kemiskinan, nomor 2 Tanpa kelaparan, nomor 3 Kehidupan yang Sehat dan Sejahtera, nomor 4 Pendidikan berkualitas, Nomor 5 Kesejahteraan Gender, 8 Pekerjaan Layak dan pertumbuhan ekonomi, Nomor 16 Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang tanggung, dan Nomor 17 Kemitraan untuk Mencapai tujuan
Penulis : Arni W
Editor : Ana A


