Yogyakarta, 21 Mei 2025 – Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa (PSPSR) Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menggelar serangkaian acara Syawalan Seni yang berlangsung pada 8 dan 9 Mei 2025. Mengusung semangat perjumpaan pasca-Ramadhan, acara ini menjadi wadah silaturahmi bagi dosen, alumni lintas generasi, mahasiswa, kolega, dan mitra PSPSR. Lebih dari itu, Syawalan Seni kali ini memiliki makna ganda, yakni mengapresiasi 36 tahun dedikasi Dr. Lono Simatupang dalam dunia seni dan akademisi, serta merayakan 34 tahun perjalanan Program Studi PSPSR UGM dalam melahirkan cendekiawan seni. Rangkaian acara Syawalan Seni terdiri dari Temu Alumni, Pameran Seni, Sarasehan, dan Pergelaran, masing-masing dirancang untuk merajut kebersamaan sosial dan intelektual melalui karya dan kata.
Kemeriahan Syawalan Seni dibuka dengan pameran seni bertajuk “Re.uni(que): Menganyam Pesona dan Merajut Perjumpaan” pada Kamis (8/5/2025) di Gedung Unit 03 Sekolah Pascasarjana UGM. Acara pembukaan dihadiri oleh puluhan peserta pameran dan tamu undangan. MC Indah Ayu Fitria, M.A., membuka acara, diikuti sambutan hangat dari Ketua Program Studi S2 PSPSR UGM, Dr. Rr. Paramitha Dyah Fitriasari, M.Hum., yang mengapresiasi kehadiran para alumni dari berbagai penjuru.
Kurator pameran, Dr. Nadiyah Tunnikmah, M.A., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pameran ini adalah sebuah “pertunjukan” yang terinspirasi oleh sosok Dr. Lono Simatupang. Beliau menekankan bahwa interaksi antara 25 karya seni rupa yang dipamerkan – mulai dari lukisan, instalasi, kriya, fotografi, hingga seni daur ulang plastik – dengan para pengunjung akan menciptakan makna yang unik. Pameran ini secara resmi dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Sekolah Pascasarjana UGM, Prof. Dr. Widyanto Dwi Nugroho S. Hut, M.Agr., yang mengagumi kolaborasi yang terjalin dalam pameran ini. Salah satu karya yang menarik perhatian adalah instalasi fesyen inovatif karya mahasiswa S2 PSPSR UGM, Dharajatya Tri. P. Melalui kreasi unik dari sisa-sisa kain, Dharajatya menyampaikan pesan kritis tentang isu sampah tekstil dan pentingnya keberlanjutan.
Setelah pembukaan pameran, acara dilanjutkan dengan Temu Alumni PSPSR UGM. Dipandu oleh MC Indah Ayu Fitria, M.A., acara ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada, diikuti hiburan tari persembahan Elan Fitra Dianto, M.A., dan Maharani Hares Kaekasi, M.A. Sesi perkenalan pembicara alumni dimoderatori oleh Heni Siswantari, M.A., yang kemudian dilanjutkan dengan sumbang saran dari Dr. Rr. Paramitha Dyah Fitriasari, M.Hum., Dr. Aris Setiawan, S.Sn., M.Sn., dan Karen Hardini, M.A. Diskusi kegiatan aspirasi alumni PSPSR berlangsung hangat, menjadi wadah bagi para alumni untuk bertukar ide dan mempererat jejaring. Acara ditutup dengan sesi foto bersama.
Pada Jumat (9/5/2025), Syawalan Seni menghadirkan Sarasehan “Beyond the Wall of Self”. Acara ini menjadi ruang refleksi atas jejak karya dan pemikiran Dr. Lono Simatupang. Setelah registrasi dan menyanyikan lagu kebangsaan serta hymne Gadjah Mada, Dekan Sekolah Pascasarjana dan Ketua Prodi S2 PSPSR memberikan sambutan. Hiburan tari dari Paimin, M.A., dan Luvita Pradana P., M.A., serta sesi foto bersama mengawali sesi inti.
Moderator Dr. Eli Irawati, M.A., memperkenalkan para narasumber yang merupakan alumni PSPSR dan memiliki kedekatan personal dengan Dr. Lono Simatupang. Mereka adalah Dr. Irwandi, M.Sn. (Rektor ISI Yogyakarta), Nyak Ina Raseuki, Ph.D., Dr. Dede Pramayoza, M.A. (Ketua Prodi Teater ISI Padang Panjang), dan Michael H.B Raditya, S.Ant., M.A., Ph.D.(Cand) (The University of Melbourne) Para narasumber berbagi kisah kesan dan pengaruh Dr. Lono Simatupang dalam perjalanan akademik dan kreatif mereka, menyoroti keluasan ilmu dan inspirasi yang beliau berikan. Acara dilanjutkan dengan penyerahan kenang-kenangan dan penampilan musik Sape dari Riana Kapri, M.A., ditutup dengan doa dan ramah tamah.
Puncak Syawalan Seni adalah Pergelaran “Performing Enchantment” pada Jumat malam. Setelah registrasi, penonton disuguhkan berbagai pertunjukan menarik, mulai dari Reyog Ponorogo, Manjalo Tua ni Gondang dari Jurusan Etnomusikologi ISI Yogyakarta, hingga performing speech dari Dr. Paramitha DF., M.Hum., dan Wakil Rektor UGM, Dr. Arie Sujito, M.Si. Dibuka oleh MC Dalatina Peloggia Gustianingsih, M.A. dan Iwan Sugiyarto, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan hymne universitas yang diiringi orkestra alumni dan mahasiswa PSPSR. Light Orkestra PSPSR, penampilan Landung Simatupang, Randai “Laksamana Muda” dari ISI Padangpanjang, jingle PSPSR berjudul “Daya Seni” karya Ribeth Nurviejayanto, M.A., dan penampilan khusus dari Dr. Lono Simatupang turut memeriahkan malam tersebut. Pergelaran ditutup dengan penampilan enerjik dari New Orkes Melayu Jarang Pulang dan Sambasunda dari ISBI Bandung.
Rangkaian Syawalan Seni ini menjadi bukti nyata kolaborasi yang kuat antara dosen, alumni, dan mahasiswa PSPSR UGM. Lebih dari sekadar perayaan, acara ini adalah wujud apresiasi terhadap dedikasi, karya, dan jalinan persahabatan yang telah terukir selama 34 tahun perjalanan program studi dan 36 tahun pengabdian Dr. Lono Simatupang dalam memajukan dunia seni dan pemikiran di Indonesia. Pameran “Re.uni(que)” masih akan berlangsung hingga 21 Mei 2025 dan terbuka bagi siapa saja yang ingin merasakan pesona karya seni para akademisi dan seniman PSPSR UGM.
Penulis: Berlian Belasuni






