• Tentang UGM
  • Simaster
  • Perpustakaan
  • IT Center
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Posisi
    • Keunggulan
    • Struktur Organisasi
    • Layanan dan Fasilitas
    • Kehidupan Kampus
    • Kontak
  • PPID
    • Informasi Publik
      • Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara Berkala
      • Informasi Tersedia Setiap Saat
      • Daftar Informasi Dikecualikan
    • Layanan Informasi
      • Alur dan Prosedur Permohonan Informasi
      • Alur dan Prosedur Pengajuan Keberatan atas Informasi
      • Prosedur dan Tatacara Penyelesaian Sengketa
      • Maklumat Pelayanan Informasi Publik
  • Akademik
    • Pengumuman
    • Dokumen Akademik
    • Kalender Akademik
  • Admisi
    • Program Studi
    • Beasiswa
    • Syarat Pendaftaran
    • Prosedur Pendaftaran
    • Biaya Pendidikan (UKT)
    • Registrasi
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
  • Survei Layanan
  • Beranda
  • Berita
  • Internasionalisasi Pendidikan Tinggi: MMPT SPs UGM Gandeng UAS Osnabrueck dan ACQUIN

Internasionalisasi Pendidikan Tinggi: MMPT SPs UGM Gandeng UAS Osnabrueck dan ACQUIN

  • Berita
  • 19 Mei 2025, 11.34
  • Oleh: pudji_w
  • 0

Yogyakarta, 19 Mei 2025 – Dr.rer.nat. Ir. R. Wahyu Supartono, Ketua Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Gadjah Mada (UGM), melakukan kunjungan balasan ke University of Applied Science Osnabrueck (UASO) pada 5-7 Mei lalu. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut undangan dari Prof. Dr. Peter Mayer, koordinator International Dean Course yang didukung oleh DAAD (deutsche Akademische Austausch Dients), yang juga merupakan mitra lama dan narasumber bagi prodi MMPT SPs UGM. Diskusi utama dalam kunjungan ini berfokus pada potensi penguatan kerja sama di bidang manajemen pendidikan tinggi. UASO merupakan anggota konsorsium program master MARIHE (Master in Research and Innovation in Higher Education), yang beranggotakan universitas-universitas terkemuka di Eropa dan Asia.

Pertemuan pertama Dr. Wahyu Supartono adalah dengan Alexander Rupp, Koordinator Program Higher Education and Research Management UASO. Diskusi mendalam dilakukan mengenai program MARIHE dan program International MBA yang dikelola oleh fakultas tersebut. Menariknya, Rupp ternyata pernah bertemu dengan Dr. Wahyu Supartono dalam acara International Dean Course di Yogyakarta pada tahun 2017. Agenda utama pertemuan ini adalah membahas implementasi program MARIHE di UASO, dengan fokus khusus pada konsentrasi Leadership in Higher Education. Selain itu, potensi kerja sama dalam program MBA, termasuk program joint degree dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, turut menjadi topik bahasan. UASO juga menawarkan program non-gelar yang menarik tentang kepemimpinan dalam pendidikan tinggi.

Selanjutnya, Dr. Wahyu Supartono bertemu dengan perwakilan International Office UASO, yaitu Sabine Kohlsaat dan Nathalie Banehr. Pertemuan ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai kegiatan internasionalisasi di tingkat fakultas serta sistem penerimaan mahasiswa asing di UASO. Berbagai inisiatif internasionalisasi yang dijalankan oleh fakultas dipaparkan, termasuk program mobilitas mahasiswa, приглашение dosen tamu internasional untuk mengajar dalam format Block-Week, dan persiapan akreditasi internasional melalui badan European FMD. Fakultas ini juga memiliki program unik bernama “Schnuepfer Woche for High School” yang bertujuan menarik minat siswa SMA untuk melanjutkan studi di UASO. Kantor internasional ini memainkan peran krusial dalam mendukung mahasiswa internasional dan memfasilitasi kegiatan internasionalisasi bagi para dosen.

Wawasan berharga mengenai pengalaman studi di UASO diperoleh Dr. Wahyu Supartono melalui pertemuan informal dengan mahasiswa joint-degree UGM-UASO, yaitu Mbak Arthia dan Mbak Filzda, serta alumni Universitas Muenster yang kini bekerja di International Office UASO, Mbak Gita Lestari. Diskusi santai ini mencakup berbagai aspek akademik dan non-akademik selama menempuh pendidikan di Osnabrueck. Informasi mengenai fasilitas tempat tinggal, transportasi, serta perbedaan signifikan dalam proses penyusunan tesis di program MBA UASO menjadi topik yang menarik. Di UASO, mahasiswa MBA memiliki waktu yang relatif singkat, yaitu empat bulan, untuk menyelesaikan tesis dengan penekanan pada data sekunder dan proses pengujian yang berbeda dengan sistem di Indonesia.

Pengalaman inspiratif juga didapatkan Dr. Wahyu Supartono saat bertemu dengan alumni program MARIHE dari Uzbekistan, Natalya Sharovatova. Natalya berbagi pengalamannya mengikuti program multidisiplin ini, yang memberikannya kesempatan untuk belajar di Austria, Finlandia, magang di India, dan menyelesaikan tesisnya di Osnabrueck. Pilihannya untuk fokus pada UASO didasari oleh keunggulan universitas tersebut dalam bidang leadership in higher education. Ia juga menjelaskan manfaat beasiswa penuh dari program Erasmus Mundus dan dukungan jangka panjang yang diterima program MARIHE. Metode pembelajaran yang interaktif melalui kerja kelompok dan studi kasus, serta kehadiran dosen tamu dengan pengalaman strategis di pendidikan tinggi, turut dibahas. Saat ini, Natalya bekerja di proyek FAITH yang berfokus pada pengembangan pendidikan tinggi di Ethiopia.

Di luar kunjungannya ke UASO, Dr. Wahyu Supartono juga melakukan pertemuan penting di Bayreuth dengan staf lembaga akreditasi ACQUIN, yaitu Dr. Jasmine Rudolph (Head of International Department) dan Dr. Michael Bayer (asesor nasional dan internasional). Kunjungan ke kantor pusat ACQUIN ini bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih erat menjelang proses visitasi di Universitas Gadjah Mada. Diskusi informal dilakukan mengenai profil UGM, fakultas, dan program studi yang akan diakreditasi oleh ACQUIN pada tahun 2025. Pimpinan ACQUIN memberikan tips berharga terkait penyusunan Laporan Evaluasi Diri (SAR) yang efektif, menekankan pentingnya kejujuran dan penggambaran potensi program studi secara akurat. Pengalaman ACQUIN yang luas dengan berbagai universitas di Indonesia juga menjadi topik pembahasan yang bermanfaat.

Kunjungan Dr.rer.nat. Ir. R. Wahyu Supartono ini diharapkan dapat mempererat kerja sama yang saling menguntungkan antara MMPT UGM dan UASO, serta memberikan wawasan berharga bagi pengembangan program studi dan inisiatif internasionalisasi pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada.

Penulis: Berlian Belasuni

 

Tags: SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas

Recent Posts

  • Konsinyering Kerja Sama JTTS : Finalisasi Hasil Temuan Penelitian Langkah Pengambilan Kebijakan Berkelanjutan di Sumatera
  • SPs UGM Kuatkan Tridharma Pariwisata: Prodi Doktor Kajian Pariwisata Perluas STO dan Luncurkan Buku “Manajemen Pengunjung”
  • Mahasiswa S2-S3 Ilmu Ketahanan Nasional SPs UGM Ikuti Bootcamp Penguatan Tesis dan Disertasi
  • Prof. Armaidy Armawi Paparkan Astropolitik dan Ketahanan Nasional pada Senastindo VII AAU 2025
  • Prodi S3 Kependudukan dan BRIN Tinjau Arah Penelitian Strategis, Perkuat Kerja Sama Bidang Kolaborasi Riset
Universitas Gadjah Mada
Sekolah Pascasarjana
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
Telp. (0274) 544975, 564239
Email : sps@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju