• Tentang UGM
  • Simaster
  • Perpustakaan
  • IT Center
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Posisi
    • Keunggulan
    • Struktur Organisasi
    • Layanan dan Fasilitas
    • Kehidupan Kampus
    • Kontak
  • PPID
    • Informasi Publik
      • Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara Berkala
      • Informasi Tersedia Setiap Saat
      • Daftar Informasi Dikecualikan
    • Layanan Informasi
      • Alur dan Prosedur Permohonan Informasi
      • Alur dan Prosedur Pengajuan Keberatan atas Informasi
      • Prosedur dan Tatacara Penyelesaian Sengketa
      • Maklumat Pelayanan Informasi Publik
  • Akademik
    • Pengumuman
    • Dokumen Akademik
    • Kalender Akademik
  • Admisi
    • Program Studi
    • Beasiswa
    • Syarat Pendaftaran
    • Prosedur Pendaftaran
    • Biaya Pendidikan (UKT)
    • Registrasi
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Penelitian
    • Pengabdian Masyarakat
  • Survei Layanan
  • Beranda
  • Berita
  • Wednesday Forum UGM Bahas Representasi Disabilitas dan Agama dalam Film Populer Indonesia

Wednesday Forum UGM Bahas Representasi Disabilitas dan Agama dalam Film Populer Indonesia

  • Berita
  • 19 Maret 2025, 09.22
  • Oleh: pudji_w
  • 0

Program Studi Agama dan Lintas Budaya (Center for Religious and Cross-cultural Studies/CRCS), Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), kembali menyelenggarakan acara Wednesday Forum. Kali ini, forum membahas tentang penggambaran makna disabilitas dan agama dalam film-film populer di Indonesia. Forum yang berlangsung pada Rabu (12/03) di Ruang 307, Lantai 3, Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, menghadirkan Budi Irawanto, dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Doktor Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa.

Dalam kesempatan tersebut, Budi Irawanto mengungkapkan bahwa film memiliki peran besar sebagai refleksi masyarakat. Film tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga dapat membentuk dan memperkuat ideologi, termasuk nilai-nilai agama. “Disabilitas dapat dijelaskan dari berbagai perspektif dan disiplin ilmu. Alasan saya mengangkat topik ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara disabilitas dan agama, khususnya di Indonesia, di mana agama memiliki pengaruh yang kuat dalam mendefinisikan apa yang baik dan buruk,” jelas Budi Irawanto.

Lebih lanjut, Budi Irawanto menganalisis film Hafalan Shalat Delisa (2011), yang menggambarkan kehidupan seorang anak perempuan dengan disabilitas. Melalui analisis film tersebut, Budi Irawanto mengeksplorasi bagaimana isu disabilitas dan agama saling bersinggungan dalam narasi film Indonesia. Ia menjelaskan bahwa representasi disabilitas dalam film dapat memberikan pandangan baru mengenai inklusivitas, serta bagaimana agama dalam film tersebut turut membentuk perspektif masyarakat terhadap kehidupan individu dengan disabilitas.

Dalam Hafalan Shalat Delisa, Budi Irawanto menjelaskan bahwa hubungan rumit antara disabilitas dan agama menghasilkan perspektif yang beragam di kalangan ulama serta dalam berbagai praktik di masyarakat Muslim. Adopsi model medis telah mengarah pada pemahaman disabilitas sebagai tragedi pribadi, yang cenderung mengabaikan berbagai hambatan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas. Selain itu, karakter penyandang disabilitas dalam film sering kali dijadikan contoh moral bagi teman sebayanya atau masyarakat yang tidak mengalami disabilitas. Namun, rasa sakit dan perjuangan mereka seringkali ditutupi dalam representasi film.

Budi Irawanto menyimpulkan bahwa ada sejumlah masalah terkait representasi disabilitas dan agama dalam film yang tidak terlepas dari perspektif agama yang dominan mengenai disabilitas. Wednesday Forum kali ini diharapkan dapat membuka wawasan baru dan memperkaya pemahaman tentang pengaruh media populer terhadap persepsi masyarakat terhadap isu-isu penting seperti disabilitas dan agama.

Penulis: Asti Rahmaningrum

Tags: Agama disabilitas SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera SDG 4: Pendidikan Berkualitas

Recent Posts

  • Konsinyering Kerja Sama JTTS : Finalisasi Hasil Temuan Penelitian Langkah Pengambilan Kebijakan Berkelanjutan di Sumatera
  • SPs UGM Kuatkan Tridharma Pariwisata: Prodi Doktor Kajian Pariwisata Perluas STO dan Luncurkan Buku “Manajemen Pengunjung”
  • Mahasiswa S2-S3 Ilmu Ketahanan Nasional SPs UGM Ikuti Bootcamp Penguatan Tesis dan Disertasi
  • Prof. Armaidy Armawi Paparkan Astropolitik dan Ketahanan Nasional pada Senastindo VII AAU 2025
  • Prodi S3 Kependudukan dan BRIN Tinjau Arah Penelitian Strategis, Perkuat Kerja Sama Bidang Kolaborasi Riset
Universitas Gadjah Mada
Sekolah Pascasarjana
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
Telp. (0274) 544975, 564239
Email : sps@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju