Sebagai bentuk pembelajaran berbasis pengalaman, Program Studi Magister dan Doktor Kebijakan dan Inovasi Kepemimpinan menyelengarakan studi inovasi bagi mahasiswa kelas kerjasama Pemda Barito Selatan ke Forward Living dan Lingnan University, Hongkong. Kegiatan ini dilaksanakan pada 13-15 Januari 2024 yang diikuti oleh civitas Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM) yang terdiri dari mahasiswa, Pengelola SPs dan Prodi MD-KIK, dosen, dan beberapa staf.
Kegiatan ini mempelajari mengenai inovasi kebijakan layanan lansia dan dukungan Universitas dalam mendukung kebijakan pemerintah Hong Kong dalam menghadapi lonjakan ageing dan peningkatan usia harapan hidup. Pertama, delegasi SPs UGM mengunjungi Forward Living, yaitu sektor swasta yang memberikan layanan lansia berbasis pendekatan human-centered dengan program-program yang customized. Selain itu, Forward Living juga menyediakan dukungan teknologi yang membantu lansia untuk tetap aktif dan mandiri melakukan kegiatan sehari-hari.
Selanjutnya, delegasi SPs mengunjungi Lingnan University untuk belajar mengenai Gerontechnology, Pengelolaan Inkubasi Bisnis, dan Inovasi Pengelolaan Sampah. Inovasi mengenai mempromosikan pentingnya alat-alat dan teknologi yang mendukung eksistensi lansia merupakan hal penting yang menjadi concern dari Lab Gerontechnology Lingnan University. “Dengan teknologi yang ada di pasaran ini, jika dimanfaatkan dengan baik akan membantu lansia untuk tetap aktif dan mandiri serta memiliki kualitas hidup yang baik”, ujar Stephen, ambassador dari Lab Gerontechnology ini.
Pada masa pandemic Covid-19, sangat sulit bagi kaum muda di Hong Kong untuk mencari pekerjaan. Berangkat dari nature, kaum muda yang sering kali kumpul bersama, Lingnan University membentuk Inkubasi Bisnis yang bertajuk i-Common HK. Hal ini merupakan platform inovasi sosial untuk mempromosikan konsep Commons. Projectnya yaitu Commoning upaya untuk mengelola sesuatu secara bersama-sama, termasuk dalam pengelolaan start-up. Start-up ini dijalankan dengan konsep yang hampir menyerupai koperasi, di mana keuntungan yang diperoleh sepenuhnya dialokasikan untuk kegiatan amal. Kegiatan yang dikelola antara lain trip proyek sosial di Thailand, dan Pulau Jeju, Korea Selatan. Para peserta communing ini belajar mengenai tradisi, budaya dan kearifkan lokal sekitar dan setiba di Hong Kong diharapkan mampu mengembangkan bisnis baru.
“Kami berharap i-Common ini dapat secara konsisten menjalankan kegiatannya sehingga memberikan inspirasi dan mendorong kaum muda HK untuk mengembangkan sociopreneur yang sejalan dengan prinsip SDGs”, ujar Jolie – senior administrative staff, di incubator bisnis CCRD Lingnan University. “Inkubasi bisnis ini menarik dan bisa menjadi salah satu program inovasi karena dapat secara konsisten menyelenggarakan kegiatannya yaitu I social project, dan keuntungan yang didapat tidak dibagi namun digunakan untuk amal”, ujar Yudha, dosen pendamping mahasiswa Prodi MD-KIK.
Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia Dr. techn. Khabib Mustofa, S.Si., M.Kom. yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa kegiatan studi inovasi ini 100% tepat sasaran dan diharapkan dapat memberikan insight inovasi kepada peserta mahasiswa yang semuanya adalah Pegawai di lingkungan Pemerintah Pemda Barito Selatan. “Studi visit ini tepat sasaran dan semoga dapat memberikan insight bagi mahasiswa untuk kebijakan penanganan lansia khususnya di lingkungan daerah”, ujarnya.
Penulis: Ika Krisnadewi
Editor: Arfikah Istari