Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada menginstruksikan semua program studi untuk mematangkan rancangan kurikulum sesuai dengan Peraturan Kemendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. “Harapannya di bulan Januari 2025 penyiapan kurikulum telah selesai, dan seluruh program studi bisa menyusun rencana perkuliahan di bulan Maret 2025”, ungkap Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D. pada Workshop Kurikulum SPs UGM yang diselenggarakan bulan Oktober lalu.
Menanggapi hal tersebut, Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (Prodi MMPT), Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan workshop pengembangan kurikulum pada Rabu, 15 Januari 2025, di Hotel Artotel Bianti Yogyakarta. Workshop ini merupakan lanjutan dari workshop kurikulum yang diadakan pada bulan Desember, dengan fokus pada revitalisasi kurikulum sesuai dengan kebijakan baru.
Workshop ini dihadiri oleh dosen dan tenaga kependidikan Prodi MMPT. Ketua Program Studi MMPT, Dr. rer. nat. Ir. Wahyu Supartono menekankan pentingnya keseimbangan antara teori dan praktik dalam implementasi kurikulum baru. “Selain itu, kompetensi lulusan juga perlu diperkuat baik dalam aspek manajerial, kepemimpinan, maupun riset,” tambahnya.
Dari workshop ini, muncul dua rekomendasi kunci. Pertama, Prodi MMPT akan melakukan transformasi kurikulum dengan menyesuaikan struktur mata kuliah sesuai dengan Peraturan Kemendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 yang berbasis proyek dan interaktif. Kedua, untuk memperlancar proses transformasi kurikulum, akan dibentuk tim revitalisasi yang terdiri dari dosen ahli. Tim ini akan bertugas merancang kurikulum baru dengan berpedoman pada visi Prodi MMPT.
Fokus pada pembelajaran berbasis proyek merupakan langkah strategis untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa dan keterampilan praktis, yang mendorong adanya kemitraan global. Dengan mengintegrasikan proyek ke dalam kurikulum, Prodi MMPT bertujuan untuk mempersiapkan lulusan yang tidak hanya berpengetahuan tetapi juga siap menghadapi tantangan kontemporer dalam manajemen pendidikan tinggi.
Lebih lanjut, workshop ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara akademisi, alumni, dan pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa kurikulum dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa dan pasar kerja global.
Kata kunci: pendidikan, pengembangan, pasar kerja, kemitraan global, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Penulis: Asti Rahmaningrum
Data: Berlian Belasuni