Yogyakarta (8 Oktober 2024) – Minat Studi Perdamaian dan Resolusi Konflik, Universitas Gadjah Mada (MPRK UGM), saat ini tengah melakukan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Kampung Ledhok Code RT 18 RW 04, Kelurahan Kotabaru, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta, yang berfokus pada pemberdayaan anak muda melalui pendampingan pembuatan film pendek. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengembangan keterampilan digitalisasi, yang menjadi aspek sangat penting di era modern. Kemajuan teknologi yang pesat, digitalisasi membuka banyak peluang baru bagi individu untuk berkreasi dan meningkatkan pendapatan ekonomi.
Produksi film pendek dipilih sebagai medium untuk program PkM karena relevan dengan kebutuhan saat ini dan minat anak muda Kampung Ledhok Code RT 18. Berbagai platform digital, seperti YouTube, TikTok, dan Instagram, memungkinkan siapa saja untuk mendistribusikan karya-karya mereka secara luas. Dengan menggunakan platform-platform tersebut, kreator konten dapat berbagi ide, kreativitas, dan mungkin memperoleh keuntungan finansial secara profesional.
Pendampingan ini dilakukan dalam tiga tahap: penulisan skrip dasar, diikuti oleh teknik pengambilan video, dan akhirnya editing, untuk memungkinkan peserta mempraktikkan semua aspek pembuatan film. Berkat pendekatan praktis ini, peserta dapat belajar sambil mempraktikkan, sehingga materi lebih mudah dipahami. Salah satu peserta muda, Mahesa, berbagi pengalamannya: “Menurutku, pendampingan video dan skripnya seru. Selain belajar cara membuatnya, kami langsung praktik, yang membuatnya lebih mudah dipahami daripada hanya mendengarkan penjelasan pendamping. Pendampingnya langsung menyuruh kami praktik.”
Komentar Mahesa mencerminkan pendekatan inovatif yang diadopsi dalam program ini, di mana praktik langsung menjadi fokus utama. Pendekatan ini digunakan agar peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung tentang bagaimana proses produksi film berjalan dari awal hingga akhir. Para pendamping menciptakan suasana yang santai namun produktif, mendorong peserta untuk bertanya dan mengeksplorasi selama proses belajar. Ketua Jaminan Mutu MPRK UGM, Dody Wibowo, S.I.P., M.A., Ph.D. menyampaikan, “Kami ingin anak-anak muda di Ledhok Code tidak hanya menjadi konsumen pasif konten digital, tetapi juga menjadi kreator dengan nilai jual dan daya saing. Di masa depan, kami berharap mereka dapat mencapai manfaat ekonomi yang lebih baik melalui keterampilan yang dipelajari di sini.”
Digitalisasi adalah tren yang baru saja dimulai dan tidak dapat dihentikan di seluruh dunia. Penciptaan konten digital, seperti film pendek, membuka peluang ekonomi baru, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menyebarkan pesan-pesan perdamaian. Seiring dengan meningkatnya volume konten digital online, peserta belajar bagaimana berpikir kritis dan kreatif untuk mengembangkan ide cerita yang dapat menarik audiens dan menyampaikan nilai-nilai yang bermakna. Selain pendampingan teknis, peserta juga mendapatkan pemahaman tentang pentingnya nilai-nilai perdamaian. Mereka didorong untuk sangat menyadari pentingnya nilai dan norma perdamaian dari konten yang mereka buat untuk memastikan bahwa mereka adalah kreator yang bertanggung jawab yang dapat memberikan kontribusi besar kepada terhadap pembangunan perdamaian di dalam masyarakat.
Kegiatan PkM yang dilaksanakan MPRK UGM ini sejalan dengan Sustainable Development Goals, khususnya poin 10: reduced inequalities, poin 16: peace, justice, and strong institutions, dan poin 17: partnership for the goals.
Penulis: Glory Prayoga V. F.
Editor: Arfikah Istari