Pada Rabu, 16 Oktober, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM) menyelenggarakan gelar wicara diseminasi hibah penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) di Selasar Utara, Gedung Sekolah Pascasarjana UGM Unit 1. Acara ini dirancang untuk menyebarluaskan hasil-hasil program penelitian dan PKM yang telah dilakukan oleh dosen SPs UGM pada tahun pendanaan 2023.
Dalam sambutannya, Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D., Dekan Sekolah Pascasarjana menekankan pentingnya diseminasi penelitian dan PKM, “Acara seperti ini dapat diperbanyak sehingga memperluas pengetahuan bagi akademisi untuk menebar kebermanfaatan di masyarakat”. Hadir enam narasumber untuk berbagi pengalaman mereka terkait program penelitian dan PKM yang telah dilakukan. Acara kali ini dikemas menarik dengan ngobrol dan diskusi santai sembari menikmati hidangan angkringan.
Dari program penelitian, Ir. Rini Dharmastiti, Ph.D. membagikan inovasi cara pembuatan telapak kaki tiruan untuk membantu aktivitas bagi penyandang disabilitas. dr. Dyah Listyarifah juga melakukan pendampingan kepada kaum disabilitas di Kecamatan Sedayu, Bantul dengan penyuluhan dan skrining kesehatan. Dr. Dian Arymami, M.Hum memaparkan maraknya fenomena hampers yang mayoritas dilakukan oleh perempuan di bawah usia 30 tahun. Menurut Dr. Dian, fenomena yang sering kita lihat di media sosial ini merupakan dinamika kompleks yang berperan dalam terbentuknya hubungan sosial.
Sementara itu, Muhammad Sulaiman, M.T., D.Eng. mengkaji pemanfaatan air hujan untuk pemenuhan kebutuhan air masyarakat di Desa Getas. Penelitian tersebut berkolaborasi dengan Ir. Agus Prasetya, Ph.D. yang melakukan program pengabdian dengan membuat teknologi pemanen air hujan. Dari program PKM, Akmad Akbar Susamto, Ph.D. berbagi pengalamannya pada saat memberi pelatihan ekonomi hijau kepada masyarakat di Padukuhan Grogol IX Parangtritis.
Sejalan dengan Akbar, Dody Wibowo, Ph.D juga mengajak anak muda code dengan memberi pelatihan untuk menjadi agen perubahan dan perdamaian di wilayahnya. Menurut Dody, kendala yang dihadapi dalam menerapkan programnya terkait waktu kegiatan karena anak muda kampung code selain bersekolah mereka juga sudah bekerja untuk mencari nafkah. Ratih Inneke Wati, Ph.D. juga mengalami kendala yang sama saat memberdayakan masyarakat kampung di Cokrodiningratan dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga.
Penulis: Asti Rahmaningrum