Heri Wiranto lahir di Kebumen pada 23 November 1967. Sejak kecil Heri berkeinginan kuat untuk bisa kuliah di UGM, namun di usia 22 tahun Heri memutuskan untuk masuk pendidikan di Akademi Militer.
36 tahun sudah Heri mendedikasikan dirinya untuk berkarir sebagai Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Banyak pengalaman yang telah didapat selama berkarir sebagai TNI AD, sehingga saat ini bisa menduduki jabatan Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam, Republik Indonesia.
Keinginan Heri kuliah di UGM tidaklah pudar, pada tahun 2020 Heri Wiranto berhasil mendapatkan beasiswa TNI AD untuk melanjutkan kuliah program doktor di UGM. Program Studi Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan (KIK), Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM) menjadi tempat Heri untuk mewujudkan impiannya kuliah di UGM. Selama 3 tahun 11 bulan 21 hari, Heri Wiranto berhasil lulus doktor dengan IPK 3.97 dan mengikuti Wisuda Pascasarjana Periode III TA 2023/2024.
Dalam pidatonya sebagai perwakilan wisudawan, Rabu (24/04), Heri Wiranto mengaku sangat berat baginya menjalani perkuliahan doktor sembari mengemban tugas kementerian yang cukup padat. Dengan dukungan orang-orang terdekat, dedikasi, disiplin, dan tekad yang keras Heri berhasil menyelesaikan pendidikan doktor meskipun sudah memasuki usia menjelang pensiun. Motivasi satu-satunya bagi Heri untuk mencapai gelar doktor adalah untuk memotivasi anak-anaknya agar kuliah setinggi mungkin.
Topik disertasi Heri adalah mengenai kinerja Tentara Indonesia dalam menghadapi ancaman nir-militer pada studi kasus penanggulangan bencana non alam pandemi Covid-19. Heri memaparkan bahwa kinerja penugasan TNI dipengaruhi oleh determinan kepemimpinan, organisasi, dan manajemen. Kepemimpinan Panglima TNI diarahkan untuk meraih efektifitas dalam melaksanakan tugas perbantuan penanganan Covid-19. Pelibatan TNI dalam penanganan Covid-19 tidak sepenuhnya sebagai bentuk intervensi militer dalam urusan sipil. TNI tetap kuat secara profesionalitas dalam membantu penugasan dikarenakan situasi pada pandemi Covid-19 ditetapkan sebagai status darurat nasional.
“Ilmu yang didapat selama kuliah di Program Studi KIK sangat bermanfaat serta berkorelasi dengan tugas-tugas baik di struktur TNI maupun kementerian. Saya sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing karena telah memberikan pemahaman kepada saya mengenai kepemimpinan pada tataran kebijakan di kementerian”, ujar Heri pada sesi wawancara (24/04).
Heri menegaskan bahwa keberhasilannya meraih gelar doktor diniatkan untuk mengamalkan ajaran agama bahwa menuntut ilmu harus sampai liang lahat. Heri juga ingin terus menyebarkan ilmu dan pengalaman yang dimilikinya bagi generasi berikutnya. Keinginan heri tersebut ingin ia wujudkan dengan menjadi dosen di akhir masa jabatan.
Kata kunci: SDG 4: Pendidikan Berkualitas.
Penulis: Asti Rahmaningrum
Editor : Arni Wistriatun
Foto: Dwi Purwanto